Pada hari Sabtu tanggal 01 Mei 2010 bertempat di Griya Dome Convention Centre Medan telah dilaksanakan Mukerda LPJKD-SU tahun 2010 dengan materi acara yaitu: mengadakan evaluasi terhadap Program Kerja dan pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja LPJKD-SU tahun 2009; menetapkan Program Kerja dan Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja LPJKD-SU tahun 2010; mengadakan inventarisasi permasalahan LPJK dan masalah penting lainnya.
Mukerda ini dibuka secara resmi oleh Gubernur Sumatera Uatara yang diwakili oleh Asisten II Ekbang. (Ketua Tim Pembina Jasa Konstruksi), Bapak Ir. H. Djaili Azwar, MSi yang dalam pengarahannya menyampaikan agar LPJKD-SU lebih berperan aktif dalam mewujudkan pengembangan jasa konstruksi ke depan untuk mencapai tujuan LPJK, yang dihadiri semua unsur: asosiasi perusahaan, asosiasi profesi, pakar/PT, Pemerintah juga dihadiri oleh Majelis Pertimbangan LPJKD-SU, DP LPJKD-SU serta DP LPJKN yang diwakili oleh Bachtiar Ravenala Ujung selaku anggota Ketua Bidang Perusahaan serta Peserta Biasa dan Undangan lainnya.
Setelah melalui tahapan penyampaian laporan realiasi Program Kerja dan APB LPJKD-SU tahun 2009 dan pemaparan Rencana Program Kerja dan RAPB LPJKD-SU tahun 2010, maka berdasarkan penyampaian hasil Rapat Kelompok Unsur, Sidang Pleno mengesahkan dan menetapkannya sebagai Keputusan Mukerda.
Setelah Pimpinan Sidang menyerahkan semua Keputusan Mukerda kepada DP LPJKD-SU untuk dilaksanakan maka Ketua Umum LPJKD-SU, Ir. Murniati Pasaribu dalam sambutan penutupan Mukerda menyampaikan bahwa DP LPJKD-SU membutuhkan dukungan semua stake holder untuk melaksanakan semua keputusan Mukerda demi kemajuan pengembangan jasa konstruksi di Sumatera Utara.
Kegiatan Mukerda 2010, dirangkaikan dengan kegiatan peringatan Ulang Tahun LPJKD-Sumut ke X yang disemarakkan dengan berbagai kegiatan : 1). Pertandingan olah raga antar asosiasi dengan cabang : Catur, Tenis Meja, Footsal, Trup Gembira, Gerak Jalan Santai, Tarik Tambang; 2). Lomba foto konstruksi; 3). Seminar Nasional sehari (30 April 2010) tentang Tantangan Usaha Jasa Konstruksi dalam era Globalisasi, dengan pembicara : Wakil Gubernur Sumut, Bappenas, Kementerian Perindustrian, Kementerian Perdagangan; 4). Pameran Konstruksi sejak tanggal 30 April 2010 – 01 Mei 2010 yang diikuti oleh Pabrikan, Asosiasi, Asuransi, Perbankan dll; 5). Acara puncak peringatan ulang tahun (01 Mei 2010 malam) yang turut dihadiri langsung oleh Ketua Umum DP LPJKN, Bpk. H. Malkan Amin. (by. Robertman sirait/sekum lpjkdsu).
Kunjungan ke negeri China (Beijing-Shanghai) dilaksanakan sesuai dengan program kerja LPJKD-SU tahun 2010 dimulai dari tanggal 21 Mei 2010 sampai dengan 28 Mei 2010 dengan total jumlah peserta sebanyak 29 orang yang merupakan perwakilan dari ke empat unsurnya.
Berikut catatan perjalanan yang kami kutip dari tulisan salah satu peserta.
Catatan Ringan Kunjungan LPJKD Sumut Beijing 2010
By: Murlan Tamba
Tiada kata yang tepat kecuali berdecak kagum, takjub, mencengangkan dan terkesima ketika melihat infrastruktur dan keteraturan kota Beijing. Kota yang berpenduduk 17 juta jiwa dengan jumlah kenderaan mencapai 4 juta yang sebelum dikenal dengan kota bersepeda, sehingga untuk mengatasi kemacetan harus dilakukan beberapa strategi.
Setelah proses pendaratan mulus di bandara Beijing (termasuk 10 besar yang paling sibuk di dunia) Jumat malam /21 Mei 2010 jam 22.30 melalui penerbangan panjang hampir satu hari sejak pagi yang dimulai jam 9.30 Medan-Kuala Lumpur dengan pesawat Malaysia Airlines. Setelah transit di KL dilanjutkan penerbangan dengan Cathay Facific menuju Hongkong dan HK – PEK by China Air. Rombongan terdiri dari 29 orang mewakili Pengurus LPJKD Sumut yang terdiri dari empat unsur asosiasi perusahaan asosiasi profesi, unsur pemerintah dan unsur pakar atau perguruan tinggi.
Rombongan disambut oleh tour guide yang sangat ramah Shandy yang memiliki tingkat humor yang tinggi dengan kemampuan bahasa Indonesia relatif bagus, walaupun kadangkala anggota rombongan memperbaiki ucapannya untuk menyebut ‘menonton’ dengan logat khasnya menyebutkan dengan menoton.
Sambil menghilangkan kecapekan dari bandara menuju hotel didalam bus Shandy, tour guide menyampaikan informasi tentang transportasi di Beijing terutama dalam mengatasi kemacetan akibat menumpuknya kendaraan di jalan raya, pemerintah memberlakukan larangan dan kebebasan bagi kendaraan melintas di jalan raya dengan berpatokan pada nomor plat ganjil dan nomor plat genap. Kendaraaan dengan nomor polisi yang angka terakhirnya genap atau ganjil memiliki hari-hari tertentu di mana mobil tersebut tidak boleh dipergunakan. Apabila kendaraan ini terlihat digunakan, maka pengemudi mobil tersebut akan ditindak sesuai hukum yang berlaku. Kebijakan ini muncul pada saat kota Beijing menjadi tuan rumah Olimpiade pada bulan Agustus 2008 dan diterapkan kembali sejak tanggal 11 Oktober 2008. Tujuannya semata-mata bukan saja mengurangi kepadatan lalu lintas, namun juga menciptakan udara kota yang bersih. Dengan ketentuan tersebut, beberapa kendaraan milik pemerintah, juga kendaraan milik perusahaan swasta dan pribadi, diharapkan akan "hilang" dari peredaran di jalan raya selama adanya ketentuan itu.
Ketentuan yang berlaku adalah mobil yang memiliki plat nomor akhir angka 1 dan 3 hanya boleh melintas pada hari Senin, sementara kendaraan dengan plat nomor akhir 2 dan 4 hanya boleh melintas pada hari Selasa. Kendaraan dengan plat nomor akhir 5 dan 7 hanya boleh melintas pada hari Rabu, plat nomor akhir 6 dan 8 hanya boleh melintas pada hari Kamis dan plat nomor akhir 9 dan 0 hanya boleh melintas pada hari Jumat. Sedangkan pada hari Sabtu dan Minggu semua pemilik mobil pribadi diijinkan untuk menggunakan mobil pribadinya. Jadi besok Sabtu, Beijing itu macet, kata Shandy sambil menjelaskan berbagai tempat menarik objek wisata yang akan dikunjungi oleh LPJKD Sumut besok.
Setelah kecapean tidak terasa rombongan telah tiba di Hotel Sariz terletak di pusat "Cina Sillicon Valley" daerah dan daerah perbelanjaan baru, yang antara Ring Road Ketiga dan Keempat Ring Road Beijing.
Setelah istirahat malam pertama di Beijing dan sarapan pagi di Hotel Sariz, rombongan LPJKD pagi Sabtu, 22 Mei 2010 berkunjung ke toko obat. Begitu masuk bangunan megah tersebut, langsung disambut dengan berseragam putih, dan seorang professor yang pernah tinggal di Surabaya memperkenalkan Tong Ren Tang sebagai toko obat yang sudah ternama dan tepercaya di dalam maupun luar negeri dan menceritakan bahwa Tong Ren Tang adalah penyuplai obat-obatan untuk dua mantan presiden RI, Soekarno dan Abdurrahman Wahid atau Gus Dur. ”Bahkan, (Gus Dur) sempat dua kali datang untuk berobat ke Tong Ren Tang, yaitu tahun 2000 dan 2004,” ujarnya.
Tokoh penting lain yang mengonsumsi obat-obatan dari Tong Ren Tang adalah Norodom Sihanouk dan ibu dari Presiden Bush.
Tahap berikutnya tahap pemeriksaan oleh professor dengan menggunakan jas seperti dokter memeriksa kesehatan tubuh kami masing-masing. Ini gratis, ungkap mereka. Proses pemeriksaan dilakukan dengan mencium bau badan dan mulut, melihat raut muka, menanyakan asal, umur, dan mengecek denyut nadi. Kurang dari lima menit, para profesor ini sudah bisa memberikan diagnosis. Mereka kemudian menawarkan daftar nama obat yang dibutuhkan. Inilah tujuan final dari semua rangkaian kegiatan yang kami alami sejak memasuki Tong Ren Tang: menjual produk. Beberapa rekan dari rombongan ada yang beli untuk satu bulan, tiga bulan malah untuk periode enam bulan. Sambil bergerak meninggalkan tempat jula obat tersebut menuju Forbidden City dan Lapangan Tiananmenl, mulai canda dari rekan-rekan yang membeli obat.
Sambil menikmati perjalanan, Shandy di dalam bus menjelaskan perjalanan berikutnya menuju Forbidden City.
Shandy dengan tekun menjelaskan di beberapa titik bangunan yang dikenal memiliki nilai sejarah semenjak Dinasti Ming. Forbidden City sering disebut juga dengan "Istana Terlarang", terletak persis di tengah-tengah kota kuno Beijing, merupakan istana kerajaan selama periode Dinasti Ming dan Dinasti Qing. Lokasi ini memiliki luas 72 ha, dengan berbagai bangunan kuno yang menarik.
Peserta sambil mendengar pesan yang disampaikan, di balik keramaian photo dengan berbagai pose tiada henti, termasuk dalam hal ini istilah ‘photo cantik’untuk menyebut guyonan rekan kamera DSLR yang dimiliki oleh seorang teman. Memang rekan-rekan dari LPJKD Sumut ini hampir semua adalah photogenic.
Setelah hampir 2 jam rombongan mengelilingi istana terlarang, forbidden city. Rombongan bergerak menuju lapangan Tiananmen. Lapangan Tiananmen dapat diakses dari lapangan istana terlarang tersebut melalui Gerbang Tiananmen dan dihubungkan dengan under pass, terowongan. Lokasi tersebut dikelilingi oleh suatu wilayah luas yang disebut Kota Kerajaan. Lapangan yang sangat popular ini disekitarnya ada bangunan pemerintah, museum nasional rakyat dan lain-lain gedung megah.
Di lapangan ini tidak diperbolehkan menggelar spanduk tatkala berphoto bersama. Sebuah ketegasan mungkin agar tidak punya kesan demontrasi (?), ada beban historis tahun 1989. Lapangan yang terluas di dunia tersebut memiliki nilai historis.
Di sini para pengunjung mengabadikan diri dengan berphoto ria, demikian juga rombongan selain photo kamera cantik, pribadi juga photo professional yang tersedia. Setiap lembar dikenakan biaya 100 Yuan.
Setelah menikmati indahnya lapangan ini, akhirnya rombongan bergerak berjalan menelusuri lapangan menuju bus dan karena sudah kelaparan Shandy, pemandu mengajak tim LPJKD Sumut ke tempat makan. Semua kelaparan, melahap habis makanan ala China yang dimiliki pengusaha restoran berasal dari Turki tersebut.
Ketua Umum LPJKN Malkan Amin pada Ultah ke 10 LPJKD Sumut:
Banyak Kontraktor yang Dulu Mapan Mulai Jual Alat dan Mobil karena Tak Dapat Proyek Medan ( SIB )
Makin kuatnya dominasi perusahaan-perusahaan Jakarta dan plat merah atau BUMN merambah proyek-proyek APBN maupun APBD di Sumut diakui membuat kondisi pengusaha konstruksi local semakin menurun ekonominya. Bahkan, banyak pengusaha senior di Sumut yang dulu mapan belakangan mulai bangkrut satu persatu.
Kondisi ini dikhawatirkan akan makin parah bila terlalu diberi kebebasan terhadap perusahaan konstruksi asing ikut merambah semua proyek nasional sehingga bisa berdampak bagi kekuatan ekonomi nasional ataupun masing-masing daerah. Untuk itu pemerintah pusat maupun daerah mau tidak mau harus peduli dalam memberdayakan pengusaha-pengusaha local.
Hal itu diungkapkan anggota Komisi V DPRD RI Malkan Amin pada acara ulang tahun ke-10 LPJKD Sumut yang dilaksanakan di Griya Dome Medan, Sabtu ( 1/5 ) malam. Acara itu dihadiri Ketua Umum LPJKD Sumut Ir.Murniati Pasaribu, Sekretaris Umum Ir Robertman Sirait dan anggota Dewan Pengurus di antaranya Ir. Jonner Hutagaol, MM dan Ir. Ruslan Girsang serta Ketua Majelis LPJKD Ir. Lancar Siahaan dan Sekretaris Majelis Ir. Sihar Cibro. Para mantan Ketua dan Pengurus LPJKD Sumut yang hadir di antaranya Ir. Saut B. Pardede, Ir Tonggo Sihaan dan Ir Juara Pangaribuan. Sedangkan para pengurus asosiasi perusahaan pelaksanaan maupun konsultan konstruksi yang hadir antara lain Ir. Junjungan Pasaribu ( ATAKI ), Ir. Junedi ( Gabkaindo), Erikson L. Tobing ( Gapeksindo ), Ir. Harry Marbun ( AABI ), Ir. Goentono ( Inkindo dan lain-lain. " Saya ingat banyak teman-teman saya pengusaha lokal termasuk di Sumut yang dulunya mapan, eh sekarang sudah mulai jual peralatannya. Takutnya kalau tidak pernah dapat pekerjaan lagi mobilnya pun akan terjual, bagaimana pula mereka menggaji karyawannya," ungkap Malkan yang juga Ketua Umum Lembaga Pengembangan Jasa Konstruksi ( LPJK ) Nasional atau pusat itu prihatin. Menghadapi era globslisasi terutama dengan pemberlakuan Asean- Cina Free Trade Agreement ( ACFTA ) yang sudah didepan mata, Malkan mengkhawatirkan akan semakin banyak pengusaha local yang makin terpuruk kalau tidak segera diperhatikan pemerintah. Malkan yang angota Panitia Anggaran di DPR RI ini mengatakan APBN pemerintah beberapa tahun terakhir telah mencapai Rp 1000 Triliun dan itu tergolong kecil untuk sector infrakstruktur." Dengan anggaran untuk insfrakstruktur itu saja banyak pengusaha local yang tidak kebagian pekerjaan apa lagi apabila anggaran itu ikut diambil perusahaan asing yang merambah," katanya. Ia meminta pemerintah darah juga bertanggung jawab memberdayakan kontraktor di Sumut dengan proyek-proyek insfrakstruktur menggunakan dana APBD agar memiliki kekuatan modal meghadapi persaingan bebas dari luar negeri. Di sisi lain ia meminta kepada seluruh kontraktor dalam berbagai asosiasi perusahaan pelaksanaan maupun konsultan yang ada di Sumut Bersama LPJKD dan LPJKN untuk kompak dalam mengembangkan kinerja dan kualitasnya." Kami di DPR RI berjanji memperjuangkan nasib kontraktor nasional secara umum agar di perhatikan pemerintah. Sector kontruksi selama ini berpotensi untuk praktek korupsi oleh pemerintah. Di sisi lain saya berharap kontraktor jangan ikut-ikutan melakukan praktek KKN," katanya. Sementara itu, asisten Ekbang Pempropsu Zaili Azwar mewakili Gubsu dalam sambutannya hanya menyampaikan yang normatife tanpa ada komitmen dukungan dan kepedulian terhadap nasib kontraktor local Sumut yang belakangan sering meneriakkan protes akibat banyaknya proyek-proyek APBD Sumut yang diberikan kepada perusahaan Jakarta maupun BUMN.
LPJKD-Sumut Gelar Pameran Jasa Konstruksi & Seminar Nasional
Untuk pertama kalinya pameran jasa konstruksi digelar di Medan. Pameran yang direncanakan 30 April-1 Mei 2010 di Griya Dome Center Medan itu, dilaksanakan Lembaga Pengembangan Jasa Konstruksi Daerah ( LPJKD ) Sumut dalam rangka perayaan HUT ke- X, LPJKD Sumut.
Ketua Panitia HUT LPJKD, Ruslan Girsang menjelaskan, pameran jasa konstruksi tersebut akan diikuti puluhan peserta. Antara lain menampilkan produk material jasa konstruksi, informasi keselamatan pembiayaan jasa konstruksi. Peserta yakni PT. Growth Sumatera dan Asosiasi Aspal Beton Indonesia (AABI) sebagai sponsor utama, PT Atap Teduh Lestari, PT Panaisah Utama, A2K4, PT SIKA Indonesia, PT Adi Karya, PT Adi Mix, PT Asesori Pipa, PT Retona , Jamsostek dan Bank Sumut, dll.
" PT Growth Sumatera, salah satu pemasukan utama besi baja ke proyek Bandara Kualanamu, PT SIKA Indonesia untuk atap kualanamu. Tentunya akan semakin memperkaya khasanah pelaku jasa konstruksi. Demikian juga Bank Sumut dengan produk jasa konstruksinya akan mempermudah pengetahuan informasi pembiayaan jasa konstruksi kepada kontraktor," jelas Ruslan.
Hal ini disampaikannya usai rapat persiapan pelaksanaan perayaan HUT ke-X, LPJKD Sumut di kantor LPJKD Jalan Alfah Medan, Jumat ( 16/4 ). Rapat itu di ikuti Ketua Umum Dewan Pengurus LPJKD SUMUT Murniati Pasaribu, Sekretaris Umum Robertman Sirait dan Jajaran pengurus lainnya, serta para peserta pameran.
Selain pameran, kata Ruslan, serangkaian HUT itu juga meliputi Seminar Nasional Jasa Konstruksi juga digelar pada 30 April. Tiga pembicara nasional dihadirkan, yakni Direktur Multirateral merangkap Ditjen Kerjasama Perdagangan Internasional Kementrian Perdagangan RI, Ir Sondang Angreini Sitompul MA dengan topik " Perdagangan Bebas Dan Globaisasi ".
Kemudian Dirjen Industri Logam, Mesin, Tekstil dan Aneka Kementrian Perindustrian RI, Ir Anzhari Bukhari MBA dengan topic " Standardisasi Bahan/ Barang" dan Deputi Bidang Pengembangan Regional dan Otonomi Daerah Bappenas RI, DPR Max H. Pohan dengan topic " Kebijaksanaan dan Regulasi Pembangunan Menghadapi Globalisasi".
Ruslan menambahkan, Wagubsu Gatot Pujougroho akan tampil sebagai keynote speaker dengan topic" Kebijaksanaan Pembangunan Infrakstruktur di Sumut dalam menghadapi Globalisasi". Peserta seminar terdiri dari para pelaku jasa konstruksi, bupati/walikota se-Sumut dan piahk-pihak yang terkait yang jumlahnya diperkirakan mencapai 300 orang.
Digelarnya juga Musyawarah Kerja Daerah ( Mukerda ) LPJKD Sumut dan puncaknya malam resepsi HUT LPJKD Sumut yang berlangsung di tempat yang sama pada, Sabtu malam (1/5). " Pertandingan olah raga dan lomba photo jasa konstruksi, juga digelar memeriahkan perayaan". Jelas Ruslan.
Ketua Umum LPJKD Sumut, Murniati Pasaribu mengatakan, pada prinsipnya kegiatan HUT LPJKD digelar untuk menyatakan persepsi dan pemahaman terkait pengembangan jasa konstruksi di Sumut."Melalui kegiatan, diharapkan tercipta sinergi dan kerjasama yang terintegrasi untuk sama-sama membangun Sumut", ujar Murniati. Dari: Medan Bisnis-Medan/Benny Pasaribu